Wednesday, January 10, 2018

12 Masalah Kesehatan Yang Sering Terjadi Pada Bayi Baru Lahir dan Cara Mengatasinya

12 Masalah Kesehatan Yang Sering Terjadi Pada Bayi Baru Lahir dan Cara Mengatasinya
Image Masalah Kesehatan pada Bayi. 
By: Pixabay.com
Tidak diragukan lagi bahwa kelahiran si buah hati bagi pasangan suami istri merupakan anugerah yang menghadirkan kehangatan dan kebahagiaan. Namun, terkadang angin berhembus ke arah yang tak dikehendaki nelayan. Kadang datang cobaan yang tak diharapkan. Nah, diantara masalah yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir adalah munculnya masalah kesehatan. Tentu saja, hal ini akan menjadi masalah tersendiri bagi kedua orang tuanya. Jika bayi tersebut adalah anak pertama, maka sang ibu biasanya akan merasa panik. Karena sang ibu belum memiliki kemampuan merawat bayi. Jika hal ini sampai terjadi, tentu saja akan merampas kebahagiaan kedua orang tuanya.
Oleh karena itu, penting bagi para ibu atau calon ibu untuk mengetahui problem kesehatan yang sering terjadi pada bayi baru lahir sehingga jika masalah ini muncul, mereka dapat melakukan tindakan tepat agar bayi tetap sehat dan ceria, dan yang penting lagi, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Langsung saja, inilah 12 masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir versi Rumah Muslimah, serta cara mengatasinya.

Pertama: Muntah atau gumoh
Diantara masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir adalah muntah atau gumoh. Gumoh adalah keluarnya cairan susu atau makanan yang dikonsumsi bayi. Gumoh sebenarnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan. Gumoh biasanya terjadi karena bayi terlalu banyak minum susu, tersedak, atau kesalahan dalam pemberian susu atau adanya lendir pada lambung bayi. Sebenarnya, hal ini wajar karena klep penutup lambung bayi masih belum terbentuk secara sempurna.
 Bagaimana cara mengatasi bayi yang gumoh?
Untuk menghindari bayi gumoh, yang paling utama tentunya mengusahakan agar bayi tidak minum susu terlalu banyak. Jika kita sudah berusaha secara maksimal agar bayi tidak gumoh, tapi tetap saja terjadi, gendonglah bayi menghadap ke belakang, dengan posisi dada bayi sejajar dengan posisi pundak ibu. Cara lain adalah dengan menidurkan bayi dalam posisi tengkurap, lalu menepuk punggungnya dengan lembut. Nah, jika hal ini sudah dilakukan dan bayi masih gumoh terus, segera hubungi dokter. Sebab, bisa jadi hal ini merupakan indikasi adanya suatu penyakit, seperti alergi.

Kedua: Belekan atau Kotoran Pada Mata Bayi
Bayi yang baru lahir tak selalu bermata bersih. Ada bayi yang mengeluarkan selaput putih hingga kuning dari ujung matanya. Kotoran mata atau yang biasa disebut belek ini, meskipun tak terlalu berbahaya, biasanya membuat bayi merasa tidak nyaman atau bahkan sulit membuka matanya. Akibatnya, bayi bisa rewel atau sering menangis.
Untuk itu, jika bayi Anda mengalami hal semacam ini, Anda sebaiknya membersihkan ujung-ujung mata dengan kapas atau kain lembut yang dibasahi air hangat. Anda sebaiknya tidak menggunakan obat tetes mata apapun, kecuali atas anjuran dokter.

Ketiga: Demam
Demam adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak yang baru lahir. Demam sendiri sebenarnya bukan penyakit, tetapi reaksi tubuh terhadap suatu penyakit, yang sekaligus menjadi indikasi bahwa sistem pertahanan tubuh yang sedang aktif bekerja. Demam pada bayi yang baru lahir bisa timbul karena beberapa aktor atau sebab, diantaranya adalah: adanya infeksi, perubahan suhu sehingga tubuh bayi merasa kedinginan dan menjadi demam.
Meskipun kelihatannya sepele, demam pada bayi tak bisa dianggap enteng karena bisa menyebabkan kejang. Jika bayi Anda demam, coba cek suhu tubuhnya. Jika suhu tubuh bayi Anda masih di bawah 37 derajat, maka memberikan ASI sesering mungkin bisa menjadi solusi. Namun, jika demam sudah mencapai angka 38 derajat celcius atau lebih, maka Anda harus lebih waspada. Coba kompres bayi dengan air hangat. Anda dapat melakukan tindakan ini sampai tubuh bayi kembali normal. Namun jika suhu tubuhnya tak kunjung normal, segera hubungi dokter.
Yang perlu dicatat, jangan pernah menyelimuti bayi atau memberikan pakaian tebal/berlapis saat bayi Anda demam. Sebaliknya, berikan pakaian yang tipis dan lembut. Jika tangan dan kaki bayi terasa dingin, pakaikan kaos kaki dan kaos tangan. Jangan lupa memperhatikan agar suhu kamar tempat bayi berada tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Perhatikan juga sirkulasi udara ruangan.

Kelima: Ruam Kulit
Ruam pada kulit termasuk masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir.  Hal ini karena kulit bayi masih sangat sensitif. Selain itu, bayi yang baru lahir belum bisa berkeringat secara efektif dan belum mampu memproduksi panas tubuh internal yang ideal seperti layaknya orang dewasa. Hal ini menyebabkan masalah pada kulit bayi, seperti ruam, biang keringat dan iritasi kulit. Ruam kulit pada bayi juga bisa diakibatkan oleh suhu ruangan yang terlalu panas, atau karena penggunaan popok.
Jika bayi Anda mengalami ruam kulit, jangan berikan bedak bayi. Sebagai gantinya, berikan krim anti ruam. Hindari pakaian berlapis atau terlalu tebal. Jangan lupa untuk mengatur suhu ruangan sedemikian rupa agar tak terlalu panas. Karena udara yang terlalu panas dapat memicu timbulnya ruam kulit.

Keenam: Diare
Masalah kesehatan lain yang sering terjadi pada bayi baru lahir adalah diare. Penyebab diare sebenarnya macam-macam. Adakalanya karena asupan makanan sang ibu yang kurang tepat (misalnya mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas), alergi susu sapi, atau karena infeksi. Jika bayi Anda diare, hal pertama yang harus dikoreksi adalah makanan sang ibu. Usahakan jangan mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam. Jangan lupa untuk memberikan ASI secara berkala, tapi terus menerus selama 10 hingga 30 menit. Jika dengan cara ini diare tak juga berhenti dan bayi tak mau minum, terlebih jika disertai muntah atau demam, segera konsultasikan masalah ini ke dokter Anda.

Ketujuh: Sesak Nafas
Sesak nafas juga termasuk masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Masalah ini biasanya ditandai dengan nafas yang terengah-engah, dan terkadang sampai membuat wajah bayi terlihat membiru. Sebenarnya banyak sekali faktor yang menyebabkan sesak nafas, seperti tersedak, infeksi, pembesaran kelenjar thymfus, dan kelainan pada trakea. Namun, penyebab sesak nafas yang paling umum adalah masuknya udara melalui mulut, saat bayi sedang menyusu. Untuk itu, agar bayi Anda terhindar dari sesak nafas karena faktor yang terakhir, maka usahakan agar bayi Anda bersendawa sehabis menyusu.

Kedelapan: Penyakit Kuning
Diantara masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir adalah penyakit kuning. Penyakit ini biasanya ditandai dengan kulit bayi yang berwarna kuning. Penyakit kuning termasuk hal yang umum pada bayi berumur 3 hingga 5 hari. Penyebabnya adalah karena organ hati bayi belum bisa bekerja secara optimal untuk memecah billirubin, sehingga mengakibatkan mata dan kulit bayi berwarna kuning.
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang satu ini, usahakan untuk memberikan ASI kepada bayi. Selain itu, setiap pagi, antara jam 06.30 – 07.30, jemur bayi dalam kondisi tanpa busana. Usahakan mata bayi tertutup agar tidak terpancar sinar matahari secara langsung. Namun, jika setelah melakukan terapi ini penyakit kuning masih tak kunjung hilang hingga bayi berusia 6 hari, segera konsultasikan masalah ini ke dokter. Sebab, bisa jadi ada kelainan atau gangguan pada liver bayi.

Kesembilan: Kolik
Kolik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi bayi yang menangis terus menerus tanpa sebab dan cenderung sulit dikendalikan. Kolik biasanya terjadi pada bayi sehat yang berusia di bawah 5 bulan. Bayi yang mengalami masalah kolik bisa menangis hingga lebih dari tiga jam selama kurang lebih tiga hari berturut-turut.
Menurut para ahli, kondisi seperti ini sebenarnya adalah hal yang wajar karena menangis merupakan satu-satunya cara bayi untuk berkomunikasi. Namun, jika masalah ini dibiarkan, bayi akan merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, jika bayi rewel dan menangis, segera gendong dan dekap. Buat bayi merasa nyaman. Ubah posisi menggendong beberapa kali, hingga bayi merasa tenang dan berhenti menangis.

Kesepuluh: Infeksi Tali Pusar
Diantara masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan patut diwaspadai adalah infeksi tali pusar. Infeksi tali pusar bisa terjadi karena begitu dilahirkan, pusar bayi pasti akan dipotong. Nah, bekas potongan ini pasti akan menimbulkan luka yang harus terus dirawat hingga benar-benar kering. Namun, terkadang ada bayi yang luka bekas potongan tali pusarnya mengalami infeksi. Tanda infeksi yang paling umum adalah: ruam, bengkak, berbau busuk, dan terkadang mengeluarkan cairan bening lengket atau nanah.
Cara mengatasi infeksi tali pusar:
Jika bayi Anda mengalami infeksi tali pusar, segera konsultasikan ke dokter. Pastikan bahwa tangan Anda benar-benar steril sebelum merawat tali pusar. Biarkan tali pusar terbuka agar luka cepat kering.

Kesebelas: Sembelit
Selain diare, masalah kesehatan lain yang bisa dialami bayi yang baru lahir adalah sembelit. Sembelit biasanya diakibatkan oleh pemberian susu formula atau karena pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang kurang tepat. Jika bayi sudah masuk usia makan, pemberian buah pir mungkin akan membantu. Namun, jika Bayi belum masuk usia makan, Anda sebaiknya menghentikan pemberian susu formula untuk sementara waktu. Atau, Ada bisa mengganti produk susu yang Anda pakai dengan produk susu lain yang lebih bersahabat dengan sistem pencernaan bayi Anda.

Kedua Belas: Kejang/Step
Kejang, atau biasa disebut step, adalah kondisi dimana bayi  termasuk salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan harus diwaspadai. Tanda-tandanya adalah: gigi terkatup kuat, muntah-muntah, bayi terkadang berhenti bernafas sejenak, tidak sadarkan diri, bola mata bergerak berputar-putar dengan cepat, serta bayi melakukan gerakan yang ekstrim seperti gerakan berenang, gerakan mengayuh, dan sebagainya.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menjaga jalan nafas bayi agar bayi dapat bernafas bebas, dengan cara membersihkan lendir di sekitar mulut, hidung, dan nasofaring. Letakan bayi dalam tempat sejuk. Jika bayi panas tinggi, kompres dengan air hangat di dahi, ketiak atau lipatan paha.  Jika disertai muntah, miringkan bayi agar muntahannya tak kembali tertelan. Setelah melakukan pertolongan pertama, segera pergi ke dokter untuk menghindari terjadinya gangguan fungsi otak.

Itulah 12 masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua. Amin

No comments:

Post a Comment