Monday, February 17, 2020

Terjemah Matan Kitab Taqrib Bab Haji


Matan Kitab Taqrib Bab Haji
كِتَابُ اْلحَجِّ
Bab Haji
شُرُوْطُ وُجُوْبِ اْلحَجِّ
Syarat Wajib Haji
وَشَرَائِطُ وُجُوْبِ اْلحَجِّ سَبْعَةُ اَشْيَاءَ: اْلإِسْلَامُ، وَاْلبُلُوْغُ، وَاْلعَقْلُ وَاْلحُرِّيَّةُ، وَوُجُوْدُ الزَّادِ وَالرَّاحِلَةِ، وتَخْلِيَةُ الطَّرِيْقِ، وَإِمْكَانُ اْلمـَسِيْرِ
Syarat wajib haji ada tujuh: Islam, baligh, berakal, merdeka, memiliki bekal dan kendaraan, jalan dalam kondisi aman, serta memungkinkan mengadakan perjalanan.
أَرْكَانُ اْلحَجِّ
Rukun Haji
وَاَرْكَانُ اْلحَجِّ خَمْسَةٌ: اْلإِحْرَامُ مَعَ النِّيَّةِ، وَاْلوُقُوْفُ بِعَرَفَةَ، وَالطَّوَافُ بِاْلبَيْتِ، وَالسَّعْيُ بَيْنَ الصَّفَا وَاْلـمَرْوَةَ، وَاْلحَلْقُ
Rukun haji ada lima: Ihram disertai niat haji, wuquf di Arafah, tawaf mengelilingi Ka’bah, sa’i diantara Shafa dan Marwa, dan mencukur rambut kepala
أَرْكَانُ اْلعُمْرَةِ
Rukun Umrah
وَأَركْاَنُ اْلعُمْرَةِ أَرْبَعَةٌ: اْلإِحْرَامُ، وَالطَّوَافُ، وَالسَّعْيُ، وَالْحَلْقُ أَوِ التَّقْصِيْرُ فِي أَحَدِ اْلقَوْلَيْنِ
Rukun Umrah ada empat: Ihram, tawaf, sa’i, mencukur rambut atau memotongnya menurut salah satu pendapat.
وَاجِبَاتُ اْلحَجِّ
Wajib Haji
وَوَاجِبَاتُ الْحَجِّ غَيْرُ اْلأَرْكَانِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: اْلإِحْرَامُ مِنَ اْلمـِيْقَاتِ، وَرَمْيُ اْلجِمَارِ الثَّلَاثِ، وَاْلحَلْقُ
Wajib haji – selain rukun – ada tiga: ihram dari miqat, melempar tiga jumrah, dan mencukur rambut kepala.
سُنَنُ اْلحَجِّ
Sunah-sunah Haji
وَسُنَنُ اْلحَجِّ سَبْعٌ: اْلإِفْرَادُ وَهُوَ تَقْدِيْمُ اْلحَجِّ عَلَى اْلعُمْرَةِ، وَالتَّلْبِيَةُ، وَطَوَافُ اْلقُدُوْمِ وَاْلمـَبِيْتُ بِمُزْدَلِفَةَ، وَرَكْعَتَا الطَّوَافِ، وَاْلـمَبِيْتُ بِمِنَى، وَطَوَافُ اْلوَدَاعِ
Sunah haji ada tujuh: ifrad, yaitu mendahulukan haji daripada umrah, talbiyah, thawaf qudum, mabit (bermalam) di Muzdalifah, mengerjakan salat sunah dua rakaat sebelum thawaf, mabit di Mina, dan mengerjakan thawaf wada’.
اْلإِحْرَامُ
Ihram
وَيُتَجَرَّدُ الرَّجُلُ عِنْدَ اْلإِحْرَامِ مِنَ اْلمـَخِيْطِ، وَيَلْبَسُ إِزَارَاً ورِدَاءً أَبْيَضَيْنِ
Saat mengerjakan ihram, lelaki tidak boleh memakai pakaian yang berjahit, dan memakai sarung dan selendang berwarna putih.

مَا يَحْرُمُ عَلَى اْلمُحْرِمِ
Hal-hal yang Diharamkan Bagi Orang yang Ihram
فصل: وَيَحْرُمُ عَلَى اْلـمُحْرِمِ عَشْرَةُ اَشْيَاءَ: لُبْسُ اْلـمَخِيْطِ، وَتَغْطِيَةُ الرَّأْسِ مِنَ الرَّجُلِ وَاْلوَجْهِ مِنَ اْلـمَرْأَةِ، وَتَرْجِيْلُ الشَّعْرِ، وَحَلْقُهُ، وَتَـقْلِيْمُ اْلأَظَافِرَ، وَالطِّيْبُ، وَقَتْلُ الصَّيْدِ، وَعَقْدُ النِّكَاحِ، وَاْلوَطْءُ، وَاْلـمُبَاشَرَةُ بِشَهْوَةٍ
Orang yang sedang berihram dilarang melakukan sepuluh perkara: memakai pakaian berjahit, menutup kepala bagi laki-laki dan menutup wajah bagi perempuan, menyisir rambut, mencukur rambut, memotong kuku, memakai parfum (wangi-wangian), membunuh binatang buruan, melaksanakan akad nikah, berjimak, dan bersentuhan yang disertai syahwat.
وَفِي جَمِيْعِ ذَلِكَ اْلفِدْيَةُ إِلَّا عَقْدَ النِّكَاحِ فَإِنَّهُ لَا يُنْعَقَدُ
Jika orang yang sedang berihram melanggar larangan-larangan tersebut maka dia wajib membayar fidyah, kecuali akad nikah. Jika orang yang sedang ihram melangsungkan akad nikah, dia tidak wajib membayar fidyah, tapi nikahnya tidak sah.
وَلَا يُفْسِدُهُ إِلَّا اْلوَطْءَ فِي اْلفَرْجِ
Ihram tidak rusak, kecuali dengan melakukan jimak di farji (kemaluan).
وَلَا يَخْرُجُ مِنْهُ بِاْلفَسَادِ
Orang yang sedang ihram tidak boleh keluar dari ihramnya, meskipun ihramnya telah rusak.
وَمَنْ فَاتَهُ اْلوُقُوْفُ بِعَرَفَةَ تَحَلَّلَ بِعَمَلِ عُمْرَةٍ، وَعَلَيْهِ اْلقَضَاءُ والهَدْيُ
Barangsiapa ketinggalan wuquf di Arafah maka dia harus tahallul untuk menyelesaikan umrah, dan dia harus mengqadha’ (mengulang hajinya) serta menyembelih binatang kurban.
وَمَنْ تَرَكَ رُكْنًا لَمْ يَحِلَّ مِنْ إِحْرَامِهِ حَتَّى يَأْتِيَ بِهِ. وَمَنْ تَرَكَ وَاجِبًا لَزِمَهُ الدَّمُ
Barangsiapa meninggalkan salah satu rukun maka dia tidak boleh tahallul untuk keluar dari ihramnya sampai dia melaksanakannya. Barangsiapa meninggalkan wajib haji maka dia harus membayar dam (denda).
وَمَنْ تَرَكَ سُنَّةً لَمْ يَلْزَمْهُ بِتَرْكِهَا شَيْءٌ
Barangsiapa meninggalkan sunah haji maka dia tidak diwajibkan melakukan apa pun.
الدِّمَاءُ اْلوَاجِبَةُ فِي اْلاِحْرَامِ
Dam (denda) yang Diwajibkan (kepada Orang yang Melakukan Pelanggaran) Saat Ihram
فصل: وَالدِّمَاءُ اْلوَاجِبَةُ فِي اْلإِحْرَامِ خَمْسَةُ اَشْيَاءَ
Dam (denda) yang wajib dibayar (karena melakukan pelanggaran) saat ihram, ada lima macam:
أَحَدُهَا: الدَّمُ اْلوَاجِبُ بِتَرْكِ نُسُكٍ، وَهُوَ عَلَى التَّرْتِيْبِ: شَاةٌ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ عَشَرَةِ أَيَّامٍ، ثَلَاثَةٌ فِي اْلحَجِّ وَسَبْعَةٌ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ.
Yang pertama adalah: dam wajib (yang harus dibayar) karena meninggalkan manasik. Secara berurutan, denda tersebut adalah: (menyembelih) seekor kambing (domba). Jika tidak mendapatkan kambing maka berpuasa sepuluh hari, tiga hari saat haji dan tujuh hari jika sudah pulang ke rumah.
وَالثَّانِي: الدَّمُ اْلوَاجِبُ بِاْلحَلْقِ وَالتَّرَفُهِ، وَهُوَ عَلَى التَخْيِيْرِ: شَاةٌ أَوْ صَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، أَوِالتَّصَدُّقُ بِثَلَاثَةِ آصَعٍ عَلَى سِتَّةِ مَسَاكِيْنَ
Yang kedua adalah: dam yang diwajibkan karena mencukur rambut kepala atau memakai wangi-wangian. Untuk denda jenis ini, seseorang dapat memilih antara menyembelih kambing, berpuasa selama tiga hari, atau bersedekah tiga sha’ (12 mud) makanan yang diberikan kepada enam orang miskin.
والثالث: الدَّمُ اْلوَاجِبُ بِإِحْصَارٍ، فَيتَحَلَّلُ وَيُهْدِيْ شَاةً
Yang ketiga adalah: dam yang diwajibkan karena terisolasi. Dalam kondisi seperti ini, orang yang berihram boleh bertahallul, tapi dia harus menyembelih seekor kambing.
والرابع: الدَّمُ اْلوَاجِبُ بِقَتْلِ الصَّيْدِ، وَهُوَ عَلَى التَّخْيِيْرِ: إِنْ كَانَ الصَّيْدُ مِمَّا لَهُ مِثْلٌ أَخْرَجَ اْلمِثْلَ مِنَ النَّعَمِ، أَوْ قَوَّمَهُ وَاشْتَرَى بِقِيْمَتِهِ طَعَامًا وَتَصَدَّقَ بِهِ، أَوْ صَامَ عَنْ كُلِّ مُدٍّ يَوْمًا.
وَإِنْ كَانَ الصَّيْدُ مِمَّا لَا مِثْلَ لَهُ أَخْرَجَ بِقِيْمَتِهِ طَعَامًا، أَوْ صَامَ عَنْ كُلِّ مُدٍّ يَوْمًا.
Yang keempat adalah: dam yang wajib dibayar karena membunuh binatang buruan. Jika binatang tersebut ada serupaannya, maka dia dapat mengeluarkan binatang buruan yang serupa dengannya, atau membeli makanan dengan harga binatang yang dibunuh, kemudian menyedekahkannya, atau berpuasa satu hari untuk setiap mud-nya.
Jika binatang buruan tersebut tidak ada yang serupaannya, maka dia membeli makanan dengan harga binatang yang dibunuh (lalu menyedekahkannya), atau berpuasa satu hari untuk setiap mud-nya.
والخامس: الدَّمُ اْلوَاجِبُ بِاْلوَطْءِ، وَهُوَ عَلَى التَّرْتِيْبِ: بَدَنَةٌ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا فَبَقَرَةٌ ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا فَسَبْعٌ مِنَ اْلغَنَمِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا قُوِّمَ اْلبَدَنَةُ وَاشْتَرَى بِقِيْمَتِهَا طَعَامًا وَتَصَدَّقَ بِهِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ صَامَ عَنْ كُلِّ مُدٍّ يَوْمًا
Yang kelima adalah: dam yang diwajibkan karena berjimak. Secara urut, damnya adalah menyembelih badanah (onta betina). Jika tidak ada badanah (onta betina) maka sapi betina. Jika tidak ada maka tujuh kambing. Jika tidak ada maka badanah ditaksir harganya, kemudian harganya dibelikan makanan lalu disesedekahkan. Jika tidak ada, maka dengan berpuasa satu hari untuk setiap mudnya.
وَلَا يُجْزِئُهُ اْلهَدْيُ وَلَا اْلإِطْعَامُ إِلَّا بِاْلحَرَمِ، وَيُجْزِئُهُ  أنْ يَصُوْمَ حَيْثُ شَاءَ
Menyembelih binatang kurban atau bersedekah makanan hanya sah jika dilakukan di tanah haram. Sedangkan berpuasa, dia boleh melaksanakannya dimanapun dia suka.
وَلَا يَجُوْزُ قَتْلُ صَيْدِ اْلحَرَمِ وَلَا قَطْعُ شَجَرِهِ، وَاْلـمُحِلُّ والمـُحْرِمُ فِي ذَلِكَ سَوَاءٌ
Tidak boleh membunuh binatang buruan atau menebang tumbuh-tumbuhan tanah Haram. Hal ini berlaku bagi orang yang sudah bertahallul dan orang yang sedang berihram.



17 comments: