Monday, December 11, 2017

Terjemah Kitab Taqrib Kitab Shalat (Bab Salat) Bagian II

Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, setelah sekitar satu minggu tidak memiliki kesempatan untuk update Terjemah Kitab Fathul Qorib, akhirnya sore ini mempunyai kesempatan untuk meng-update Terjemah Kitab fathul Qorib. Melanjutkan Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat Bagian I yang membahas tentang Shalat Fardhu, Syarat Wajib Shalat, Shalat-shalat Sunah, Shalat-shalat Sunah yang Mengikuti Shalat Fardhu, Shalat-shalat Sunah Muakkad, Syarat-syarat Shalat, Rukun-rukun Shalat, Kesunahan-kesunahan Shalat, dan Haiat Shalat, kali ini kami akan menambahkan Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat Bagian II. Tema-tema yang dibahas dalam Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat Bagian II ini adalah sebagai berikut:

1.     Perbedaan shalat kaum laki-laki dengan shalat kaum perempuan
2.     Hal-hal yang membatalkan shalat
3.     Jumlah rakaat shalat-shalat fardhu
4.     Perkara-perkara yang ditinggalkan saat shalat
5.     Waktu-waktu yang tidak boleh digunakan untuk mengerjakan shalat, selain shalat yang ada sebabnya

مَا تُخَالِفُ اْلمَرْأَةُ فِيْهِ الرَجُلَ
(Perbedaan Shalat Laki-laki dengan Shalat Perempuan)
فصل: وَاْلمـَرْأَةُ تُخَالِفُ الرَّجُلَ فِي خَمْسَةِ أَشْيَاءَ
Shalat kaum perempuan berbeda dengan shalat kaum lelaki dalam lima hal:
فَالرَّجُلُ يُجَافِي مِرْفَقَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ، وَيُقِّلُ بَطْنَهُ عَنْ فَخِذَيْهِ فِي الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ، وَيَجْهَرُ فِي مَوْضِعِ اْلجَهْرِ، وَإِذَا نَابَهُ شَيْءٌ فِي الصَّلَاةِ سَبَّحَ، وَعَوْرَةُ الرَّجُلُ مَا بَيْنَ سُرَّتِهِ وَرُكْبَتِهِ.
(1)            Lelaki menjauhkan kedua sikunya dari lambungnya (2) menjauhkan perutnya dari kedua pahanya saat ruku’ dan sujud (3) mengeraskan suara pada tempat-tempat jahr (4) Jika terjadi sesuatu (kesalahan) dalam shalat, maka dia membaca tasbih, (5) aurat laki-laki adalah area yang terletak diantara pusar dan luturnya.
وَاْلـمَرْأَةُ تَضُمُّ بَعْضَهَا إلى بَعْضٍ، وَتَخْفَضُ صَوْتَهَا بِحَضْرَةِ الرِّجَالِ اْلأَجَانِبِ، وَإِذَا نَابَهَا شَيْءٌ فيِ الصَّلَاةِ صَفَقَتْ، وَجَمِيْعُ بَدَنِ اْلحُرَّةِ عَوْرَةٌ إِلَّا وَجْهَهَا وَكَفَّيْهَا. وَاْلأَمَةُ كَالرَّجُلِ.
(1)            Perempuan merapatkan anggota tubuh yang satu dengan yang lainnya (2) Melirihkan suaranya saat ada laki-laki non muhrim (3) Jika terjadi sesuatu (kesalahan) saat shalat, ia menepukkan tangan (4) Seluruh tubuh perempuan merdeka adalah aurat, kecuali wajah dan kedua telapak tangan (5) Aurat budak perempuan seperti aurat lelaki.

مُبْطِلَاتُ الصَّلَاةِ
(Hal-hal yang Membatalkan Shalat)
فصل: والذي يُبْطِلُ الصّلاةَ أَحَدَ عَشَرَ شَيْئًا
Pasal. Hal-hal yang membatalkan shalat ada sebelas
الكلامُ اْلعَمْدُ، وَاْلعَمَلُ اْلكَثِيْرُ، وَاْلحَدَثُ، وَحُدُوْثُ النَّجَاسَةِ، وَانْكِشَافُ اْلعَوْرَةِ، وَتَغْيِيْرُ النِّيَّةِ، وَاسْتِدْبَارُ اْلقِبْلَةِ، وَاْلأَكْلُ، وَالشَّرْبُ، وَاْلقَهْقَهَة، وَالرِّدَّةُ
(1)    Berbicara dengan sengaja (2) Banyak bergerak (3)berhadats (4) Terkena najis (5) Terbukanya aurat (6) Mengubah niat (7) Membelakangi kiblat (8) Makan (9) Minum (10) Tertawa (11) Murtad
رَكَعَاتُ اْلفَرَائِضِ
(Jumlah Rakaat Shalat-shalat Fardhu)
فصل: وَرَكَعَاتُ اْلفَرَائِضِ سَبْعَةَ عَشَرَ رَكْعَةً
Pasal. Jumlah rakaat shalat fardhu tujuh belas
فِيْهَا أَرْبَعٌ وَثَلاَثُوْنَ سَجْدَةً، وَأَرْبَعٌ وَتِسْعُوْنَ تَكْبِيْرَةً، وَتِسْعُ تَشَهُّدَاتٍ، وَعَشْرُ تَسْلِيْمَاتٍ، وَمِائَةٌ وَثَلَاثٌ وَخَمْسُوْنَ تَسْبِيْحَةً.
Di dalamnya ada 34 sujud, 94 takbir, 9 tasyahud, 10 salam, dan 153 tasbih.
وَجُمْلَةُ اْلأَرْكَانِ فِي الصَّلَاةِ مِائَةٌ وَسِتَّةٌ وَعِشْرُوْنَ رُكْنًا
Jumlah rukun dalam shalat adalah 126 rukun.
فِي الصُّبْحِ ثَلَاثُوْنَ رُكْنًا، وَفِي الْمَغْرِبِ اِثْنَانِ وَأَرْبَعُوْنَ رُكْنًا، وَفِي الرُّبَاعِيَّةِ أَرْبَعَةٌ وَخَمْسُوْنَ رُكْنًا
Di dalam shalat subuh ada 30 rukun, dalam shalat maghrib ada 42 rukun, dan dalam shalat yang jumlah rakaatnya empat (zhuhur, ashar dan isya’) ada 54 rukun
وَمَنْ عَجَزَ عَنِ اْلقِيَامِ في اْلفَرِيْضَةِ صَلَّى جَالِسًا، وَمَنْ عَجَزَ عَنِ اْلجُلُوْسِ صَلَّى مُضْطَجِعًا
Barangsiapa tidak mampu berdiri saat mengerjakan shalat fardhu maka dia boleh shalat sambil duduk, barangsiapa tidak mampu shalat sambil duduk maka dia boleh shalat sambil berbaring.
الَمتْرُوْكُ مِنَ الصَّلَاةِ
(Hal-hal yang ditinggalkan dalam Shalat)
فصل: وَاْلَمتْرُوْكُ مِنَ الصَّلَاةِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: فَرْضٌ، وَسُنَّةٌ، وَهَيْئَةٌ
Pasal. Yang ditinggalkan saat shalat ada tiga jenis: Fardhu, sunah, dan hai’at.
فَاْلفَرْضُ لَا يَنُوْبُ عَنْهُ سُجُوْدُ السَّهْوِ بَلْ إِنْ ذَكَرَهُ وَالزَّمَانُ قَرِيْبٌ أَتَى بِهِ، وَبَنَى عَلَيْهِ، وَسَجَدَ لِلسَّهْوِ.
Adapun fardhu, tidak boleh diganti dengan sujud sahwi. Namun jika yang bersangkutan ingat dalam jangka waktu dekat maka dia harus mengerjakan fardhu yang tertinggal kemudian mengerjakan rukun berikutnya, dan melakukan sujud sahwi (sebelum salam).
وَالسُّنَّةُ لَا يَعُوْدُ إِلَيْهَا بَعْدَ التَّلَبُّسِ بِاْلفَرْضِ، لَكِنَّهُ يَسْجُدُ لِلسَّهْوِ عَنْهَا
Sunah tidak boleh diulangi setelah terlanjur mengerjakan fardhu, tetapi diganti dengan sujud sahwi.
وَاْلهَيْئَةُ لَا يَعُوْدُ إِلَيْهَا بَعْدَ تَرْكِهَا وَلَا يَسْجُدُ لِلسَّهْوِ عَنْهَا
Haiat tidak boleh diulangi setelah ditinggalkan, juga tidak diganti dengan sujud sahwi.
وَإِذَا شَكَّ فِي عَدَدِ مَا أَتَى بِهِ مِنَ الَّركَعَاتِ بَنَى عَلَى اْليَقِيْنِ وَهُوَ اْلأَقَلُّ وَسَجَدَ لِلسَّهْوِ. وَسُجُوْدُ السَّهْوِ سُنَّةٌ وَمَحَلُّهُ قَبْلَ السَّلَامِ
Jika ragu dengan jumlah rakaat yang telah dikerjakan, maka dia harus mendasarkan pada keyakinan, yaitu yang paling sedikit, kemudian mengerjakan sujud sahwi. Sujud sahwi hukumnya sunah, tempatnya adalah sebelum salam.
أَوْقَاتٍ لَا يُصَلَّى فِيْهَا إِلَّا صَلَاةٌ لَهَا سَبَبٌ
(Waktu-waktu yang Tidak boleh Digunakan untuk Mengerjakan Shalat, Kecuali Shalat yang ada Sebabnya)
فصل:وَخَمْسَةُ أَوْقَاتٍ لَا يُصَلَّى فِيْهَا إِلَّا صَلَاةٌ لَهَا سَبَبٌ
Pasal. Ada lima waktu yang tidak boleh digunakan untuk mengerjakan shalat, kecuali shalat yang ada sebabnya, yaitu:
بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، وَعِنْدَ طُلُوْعِهَا حَتَّى تَتَكَامَلَ وَتَرْتَفِعَ قَدْرَ رُمْحٍ ،وَإِذَا اسْتَوَتْ حَتَّى تَزُوْلَ، وَبَعْدَ صَلَاةِ اْلعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، وَعِنْدَ اْلغُرُوْبِ حَتَّى يَتَكَامَلَ غُرُوْبُهَا
(1)  Setelah subuh hingga matahari terbit
(2)  Saat matahari terbit sampai terbit dengan sempurna, hingga naik setinggi satu tombak
(3)  Ketiga matahari tepat berada di atas kepala, hingga condong sedikit ke barat
(4)  Setelah shalat ashar hingga matahari tenggelam
(5)  Saat matahari tenggelam hingga terbenam dengan sempurna.

Itulah Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat Bagian II yang dapat kami persembahkan kali ini. Insya Allah akan kita sambung dengan Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat Bagian III. Kami menyadari, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Oleh karena itu, saran, pertanyaan, dan kritik Anda kami tunggu melalui komentar di bawah postingan ini, atau melalui email. Jika Anda ingin selalu mengikuti update Terjemah Kitab Fathul Qorib ini, Anda dapat menyukai dan mengikuti blog ini serta meng-add google plus atau facebook kami. Untuk membaca Terjemah Kitab Fathul Qorib yang lain, Anda dapat membuka KATEGORI Terjemah Kitab Fathul Qorib yang ada di bagian kiri blog ini, lalu memilih Bab yang Anda inginkan. Terimakasih. Jangan lupa untuk membantu meng-share atau membagikan Terjemah Kitab Fathul Qorib ini kepada teman-teman Anda di media sosial, agar manfaatnya bisa dirasakan orang banyak. Semoga terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat ini bermanfaat bagi kita semua, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




9 comments: