Wednesday, April 25, 2012

Penyebab Susah Hamil: Antara Mitos dan Fakta

Susah hamil merupakan persoalan yang sangat penting bagi pasangan suami istri. Lebih-lebih bagi mereka yang belum pernah hamil sama sekali. Untuk mengatasi masalah ini, mereka tentu akan mencari informasi kesana kemari. Sayangnya, informasi yang mereka dapatkan tersebut tak sepenuhnya benar. Tak jarang informasi tersebut hanya berupa mitos-mitos yang belum tentu benar.
Berikut ini adalah beberapa mitos seputar kesuburan atau kehamilan yang sering ditanyakan kepada para dokter atau konsultan seks. Dengan harapan, informasi ini bisa menjadi jembatan untuk mencari penyebab susah hamil yang sesungguhnya.


Mitos Pertama: Mr. P Bengkok
Mitos: Banyak yang beranggapan bahwa Mr. P yang bengkok bisa menyebabkan susah hamil.
Fakta: Mr. P bengkok merupakan hal yang wajar dan lumrah terjadi pada para lelaki. Penis yang bengkok penyebabnya adalah karena pada saat ereksi, darah akan mengalir ke dalam rongga-rongga yang ada di dalam penis. Nah, rongga-rongga ini tidak selamanya simetris. Pada sebagian lelaki –atau malah kebanyakan— rongga-rongga tersebut terkadang tidak simetris antara rongga kiri dan kanan. Akibatnya, Mr P akan bengkok saat ereksi. Namun yang jelas, para pakar mengatakan bahwa bengkoknya Mr. P tidak akan mempengaruhi kesuburan lelaki.
Mitos Kedua: Sperma Encer
Mitos: Sperma Encer membuat wanita susah hamil.
Fakta: Kental dan encernya sperma selalu berbeda pada setiap lelaki. Bahkan sperma pada seorang lelaki, kadang bisa encer, kadang bisa kental. Yang jelas, kental encernya sperma sama sekali tidak berpengaruh terhadap kehamilan. Karena kehamilan lebih dipengaruhi oleh kualitas sperma, bukan kental atau encernya sperma.
Mitos Ketiga: Suntik KB
Mitos: Suntik KB bisa menyebabkan wanita susah hamil, terutama bagi yang belum pernah hamil sama sekali (baru menikah).
Fakta: Masa efektifitas sebuah alat kontrasepsi hanya terjadi pada saat penggunaan. Adapun jika penggunaan alat kontrasepsi tersebut dihentikan, maka efektifitasnya akan berakhir. Dengan kata lain, begitu penggunaan alat kontrasepsi dihentikan maka seorang ibu bisa hamil, selama tidak ada fakor lain yang menghalanginya.
 Itulah mitos-mitos seputar kehamilan yang paling banyak ditanyakan ke dokter kandungan atau para pakar seksologi. Adapun mitos-mitos yang lain, insya Allah akan kita bahas lain kali. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment