Friday, March 16, 2018

Terjemah Matan Kitab Taqrib Kitab Zakat (Bab Zakat) Bagian II


Terjemah Matan Kitab Taqrib Kitab Zakat (Bab Zakat)
Bagian II
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, masih diberi waktu untuk meng-update terjemah matan kitab Fathul Qorib. Untuk melanjutkan terjemah matan kitab Fathul Qorib Kitab Zakat Bagian I, hari ini Rumah Muslimah akan meng-update Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib bagian II. Melanjutkan Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Kitab ZakatBagian I yang membahas tentang tema-tema:

1.     Jenis-jenis harta yang wajib dizakati
2.     Zakat binatang ternak
3.     Syarat wajib zakat binatang ternak
4.     Zakat emas dan perak
5.     Syarat wajib zakat emas dan perak
6.     Zakat hasil pertanian dan buah-buahan
7.     Syarat wajib akat hasil pertanian dan buah-buahan
8.     Nishob onta
9.     Nishob sapi
10.  Nishob kambing
Pada kesempatan kali ini, Rumah Muslimah akan menambahkan Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Zakat Bagian II. Tema-tema yang dibahas dalam Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Zakat Bagian II ini adalah sebagai berikut:
1.     Zakat harta (hewan ternak) yang digabung menjadi satu
2.     Nishob emas dan perak
3.     Nishob hasil pertanian dan buah-buahan
4.     Menghitung nilai barang dagangan
5.     Zakat fitrah
6.     Orang-orang yang berhak menerima zakat
7.     Orang-orang yang tidak berhak menerima zakat
زَكَاةُ اْلمَالِ اْلمُشْتَرَكِ
(Zakat Harta yang Dicampur/Digabung)
فصل: وَاْلخَلِيْطَانِ يُزَكَّيَانِ زكَاةَ اْلوَاحِدِ بِسَبْعِ شَرَائِطَ
Dua orang yang berserikat (mencampurkan kedua binatang ternaknya menjadi satu),  mengeluarkan zakat satu orang, dengan tujuh syarat:
إِذَا كَانَ اْلمـَرَاحُ وَاحِدًا، وَاْلمـَسْرَحُ وَاحِدًا، وَاْلـمَرْعَى وَاحِدًا، وَاْلفَحْلُ وَاحِدًا، وَاْلمَشْرَبُ وَاحِدًا، وَاْلحَالِبُ وَاحِدًا، وَمَوْضِعُ الحَلْبِ وَاحِدًا
Jika kandangnya jadi satu, tempat pelepasan sama (jadi satu), tempat penggembalaan sama (jadi satu), pejantannya sama (jadi satu), tempat minumnya sama (jadi satu), pemerah susunya sama (jadi satu), dan tempat (wadah) susunya sama (jadi satu).
نِصَابُ الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ
(Nishob Emas dan Perak)
فصل: وَنِصَابُ الذَّهَبِ عِشْرُوْنَ مِثْقَالًا، وَفِيْهِ رُبُعُ العُشُرِ، وَهُوَ نِصْفُ مِثْقَالٍ
Nishab emas adalah 20 mitsqal[1]. Zakatnya adalah 2,5% atau ½ mitsqal.
وَفِيْمَا زَادَ بِحِسَابِهِ
Untuk selanjutnya, zakatnya adalah berdasarkan hitungan tersebut
وَنِصَابُ الوَرِقِ مِائَتَا دِرْهَمٍ، وَفِيْهِ رُبُعُ اْلعُشُرِ، وَهُوَ خَمْسَةُ دَرَاهِمَ
Sedangkan nishab perak adalah dua ratus Dirham. Zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5 % atau 5 Dirham[2].
وَفِيْمَا زَادَ بِحِسَابِهِ
Untuk selanjutnya, zakatnya adalah berdasarkan hitungan tersebut
وَلَا تَجِبُ فِي اْلحُلِيِّ اْلمُبَاحِ زَكَاةٌ
Perhiasan mubah (yang diperbolehkan) tidak wajib dizakati
نِصَابُ الزُّرُوْعِ وَالثِّمَارِ
(Nishob Hasil Pertanian dan Buah-buahan)
فَصْلٌ: وَنِصَابُ الزُّرُوْعِ وَالثِّمَارِ خَمْسَةُ أَوْسُقٍ، وَهِيَ أَلْفٌ وَسِتُّمِائَةِ رِطْلٍ بِاْلعِرَاقِي
Nishab hasil pertanian dan buah-buahan adalah 5 wasaq, yaitu 1600 kati Irak.
وَفِيْمَا زَادَ بِحِسَابِهِ
Untuk selanjutnya, zakatnya adalah berdasarkan hitungan tersebut
وَفِيْهَا إِنْ سُقِيَتْ بِمَاءِ السَّمَاءِ أَوِ السَّيْحِ العُشُرُ
Dari 5 wasaq, jika pengairannya menggunakan sistem tadah hujan atau dialirkan, maka zakat yang wajib dikeluarkan adalah 10%
وَإِنْ سُقِيَتْ بِدُوْلَابٍ أَوْ نَضْحٍ نِصْفُ اْلعُشُرِ
Namun jika pengairannya menggunakan timba atau pompa, maka zakatnya adalah sebesar 5%
تَقْوِيْمُ عُرُوْضِ التِّجَارَةِ
(Menghitung Nilai Barang Dagangan)
فصل: وتُقَوَّمُ عُرُوْضُ التِّجَارَةِ عِنْدَ آخِرِ اْلحَوْلِ بِمَا اشْتُرِيَتْ بِهِ وَيُخْرَجُ مِنْ ذَلِكَ رُبُعُ العُشْرِ
Di akhir tahun, barang dagangan dihitung harganya, kemudian dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.
وَمَا اسْتُخْرِجَ مِنْ مَعَادِنِ الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ يُخْرَجُ مِنْهُ رُبُعُ اْلعُشُرِ فِي اْلحَالِ
Barang tambang yang berupa emas dan perak, zakatnya dikeluarkan saat itu juga sebesar 2,5%.
وَمَا يُوْجَدُ مِنَ الرِّكَازِ فَفِيْهِ الخُمْسِ
Sedangkan untuk rikaz (harta karun), zakatnya adalah 20%.
زَكَاةُ اْلفِطْرِ
(Zakat Fitrah)
فصل: وَتَجِبُ زكَاَةُ اْلفِطْرِ بِثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ
Zakat Fitrah diwajibkan jika telah terpenuhi tiga hal:
اْلإِسْلَامِ، وَبِغُرُوْبِ الشَّمْسِ مِنْ آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَوُجُوْدِ اْلفَضْلِ عَنْ قُوْتِهِ وَقُوْتِ عِيَالِهِ فِي ذَلِكَ اْليَوْمِ.
Islam, matahari pada hari terakhir bulan Ramadhan telah terbenam, ada kelebihan makanan untuk kebutuhan hidup muzakki dan keluarganya pada hari itu.
وَيُزَكِّى عَنْ نَفْسِهِ وَعَمَّنْ تَلْزَمُهُ نَفَقَتُهُ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ صَاعًا مِنْ قُوْتِ بَلَدِهِ وقَدْرُهُ خَمْسَةُ أَرْطَالٍ وَثُلُثٌ بِاْلعِرَاقِي.
Seseorang wajib membayar zakat untuk dirinya dan orang-orang Islam yang nafkahnya menjadi tanggung jawabnya, sebesar satu sha’ makanan pokok di negaranya. Ukurannya adalah 5,3 kati Irak.
مَنْ تُدْفَعُ لَهُ الزَّكَاةُ
(Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat)
فصل: وَتُدْفَعُ الزَّكَاةُ إِلَى اْلأَصْنَافِ الثَّمَانِيَةِ الَّذِيْنَ ذَكَرَهُمُ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ اْلعَزِيْزِ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى
Zakat diberikan kepada 8 golongan yang telah disebutkan Allah dalam Al-Quran, yaitu dalam firman-Nya,
((إنَّما الصَّدقاتُ للفقراءِ والمساكينِ والعامِلينَ عليها والمُؤَلَفَةِ قلوبُهم وفي الرِّقَاب ِوالغَارِمِينَ وفي سبيلِ اللهِ وابنِ السبيل)).
“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekaan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” [At-Taubah: 60]
 وَإِلَى مَنْ يُوْجَدُ مِنْهُمْ
Zakat diberikan kepada orang-orang yang ada diantara mereka (delapan golongan di atas).
وَلَا يَقْتَصِرُ عَلَى أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ كُلِّ صِنْفٍ إِلَّا اْلعَامِلَ
Zakat harus diberikan kepada sekurang-kurangnya tiga orang dari tiap-tiap golongan, kecuali amil.
مَنْ لَا تُدْفَعُ لَهُ الزَّكَاةُ
(Orang-orang yang tidak Berhak Menerima Zakat)
وَخَمْسَةٌ لَا يَجُوْزُ دَفْعُهَا إِلَيْهِمْ
Lima orang yang tidak boleh diberi zakat adalah:
اْلغَنِيُّ بِمَالٍ أَوْ كَسْبٍ، وَاْلعَبْدُ، وَبَنُوْ هَاشِمٍ وَبَنُو اْلمُطَّلِبِ، وَاْلكَافِرُ، وَمَنْ تَلْزَمُ المُزَكِيَّ نفَقَتُهُ لَا يَدْفَعُهَا إِلَيْهِمْ بِاسْمِ اْلفُقَرَاءِ وَاْلمَسَاكِيْنِ
Orang yang memiliki harta atau pekerjaan, hamba sahaya, anak keturunan Bani Hasyim dan anak keturunan Bani Muthallib, orang kafir, dan orang yang nafkahnya menjadi kewajiban muzakki. Zakat tidak boleh diberikan kepada mereka atas nama fakir miskin.

Itulah Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Bab Zakat Bagian II, sekaligus bagian terakhir dari  Bab Zakat, yang dapat kami persembahkan kali ini. Insya Allah akan kami sambung dengan Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Kitabus Shiyam (Bab Puasa). Kami menyadari, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Oleh karena itu, saran, pertanyaan, dan kritik Anda kami tunggu melalui komentar di bawah postingan ini, atau melalui email.
Jika Anda ingin selalu mengikuti update Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib ini, Anda dapat menyukai dan mengikuti blog ini serta meng-add google plus atau facebook kami.
Untuk membaca Terjemah Kitab Fathul Qorib yang lain, Anda dapat membuka KATEGORI Terjemah KitabFathul Qorib  di SINI, lalu memilih Bab yang Anda inginkan. Terimakasih.
Jangan lupa untuk membantu meng-share atau membagikan Terjemah Kitab Fathul Qorib ini kepada teman-teman Anda di media sosial, agar manfaatnya dapat dirasakan orang banyak. Semoga terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Kitab Zakat Bagian II ini bermanfaat bagi kita semua, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh







[1] Menurut Mu’jam Lughah al-Fuqaha’, 1 mitsqal sama dengan 4,24 gram. Dengan demikian, 20 mitsqal berarti 20 x 4,24 gram = 84,8 gram.
[2] 200 dirham setara dengan 140 mitsqal. Jika 1 mitsqal sama dengan 4,24 gram, maka 140 mitsqal berarti 140 x 4,24 gram = 593,6 gram.

No comments:

Post a Comment