Thursday, October 19, 2017

APAKAH HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE?

Apakah Hukum Merayakan Hari Valentine?

Apa hukum merayakan hari valentine?--Rumah Muslimah. Sudah bukan rahasia lagi jika tanggal 14 Pebruari merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sebab hari itu dipercaya banyak orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang atau yang biasa dikenal dengan Valentine Days.
Momentum Valentine Days ini sangat disukai anak-anak remaja, karena di hari itu mereka bisa bersenang-senang bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama sang kekasih.
Di Indonesia, tradisi memperingati Valentine Days ini seakan sudah menjadi trend para remaja. Tidak hanya remaja perkotaan, anak-anak desa pun tak mau ketinggalan.  Tidak hanya para pelajar sekolah umum, para siswa madrasah, bahkan santri pun sudah banyak yang ikut-ikutan.
Sungguh sangat ironis, banyak remaja muslim yang belum memahami dengan baik esensi dari Valentine Days, sehingga mereka ikut terseret arus transformasi budaya yang sejatinya sangat membahayakan identitas dan masa depan mereka.
Untuk itu, sebelum kita benar-benar tenggelam dalam palung budaya yang mematikan, tidak ada salahnya jika kita mengenal wajah menyeramkan yang bersembunyi di balik topeng Valentine Days. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apa hukum memperingati hari valentine?
Pertama, kita harus tahu bahwa menurut sebagian pendapat, Valentine merupakan ritual agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen. Dengan demikian, mengikuti Valentine sama saja mengikuti peribadatan orang Kristen.
Kedua, valentine termasuk budaya barat yang dampak negatifnya luar biasa, bahkan melebihi dampak negatif bom atom sekalipun. Valentine terbukti telah merusak batas-batas normatif masyarakat timur dan dan keislaman. Valentine tidak hanya sebatas pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi selalu terkait erat dengan budaya negatif lainnya, seperti pergaulan bebas dengan lawan jenis, mengumbar aurat, mengumbar hawa nafsu, pesta pora, hura-hura,  dan lain sebagainya. Padahal Allah Swt. telah berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setas dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al-Isra’: 27)
Lalu, sebagai seorang muslim, bagaimana kita seharusnya menyikapi Valentine Days?
Pada dasarnya, mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang adalah hal yang wajar, manusiawi, dan dibenarkan agama. Islam bahkan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri.”
Akan tetapi, semua harus dilakukan sesuai koridor syariat dan dalam batas-batas yang telah ditentukan agama. Cinta sejati adalah cinta yang diungkapkan dalam bentuk ikrar saat akad, bukan dengan sebatang coklat.
Selain itu, sebagai seorang muslim, kita hendaknya merasa bangga dengan agama kita. Kita hendaknya senantiasa menjaga identitas kita sebagai seorang muslim. Kita tak perlu mengadopsi budaya luar, apalagi budaya yang berbau busuk. Karena kita adalah khairu ummah, sebaik-baik umat.
Sebagai umat Islam, kita jangan sampai terjebak dalam perangkap yang mereka pasang, yang tujuannya adalah untuk menghancurkan indentitas dan karakter umat. Para remaja sebagai generasi penerus umat harus sadar bahwa Memperingati Hari Valentine adalah budaya yang penuh dengan simbol-simbol dosa dan kemaksiatan yang hanya akan menggiring pelakunya ke dalam neraka. Jika hanya untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang, kita tak perlu berkiblat kepada budaya barat yang berpotensi menghancurkan masa depan umat. Karena sejatinya kita juga memiliki Valentine. Bahkan,  jauh sebelum orang-orang Barat merayakan Valentine Days, Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk saling mencintai dan menyayangi. Islam telah mengajarkan bagaimana mencintai dan menyayangi dengan cara-cara yang jauh lebih mulia dan lebih terhormat. Bukan hanya kasih sayang yang diungkapkan dalam bentuk coklat dan hanya bertahan dalam hitungan menit, jam, maupun hari. Karena Valentine dalam Islam adalah Valentine Every Day, Every Time, dan Unlimited. 
Jadi, Valentine??? Why not?!! Tapi valentine versi Islam, bukan valentine ala Barat. Wallahu A’lam...

No comments:

Post a Comment