Apa hukum merayakan hari valentine?--Rumah Muslimah. Sudah bukan rahasia lagi jika tanggal
14 Pebruari merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja di seluruh
dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sebab hari itu dipercaya banyak orang
sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang atau yang biasa dikenal dengan Valentine Days.
Momentum Valentine Days ini sangat
disukai anak-anak remaja, karena di hari itu mereka bisa bersenang-senang
bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama sang kekasih.
Di Indonesia, tradisi memperingati
Valentine Days ini seakan sudah menjadi trend para remaja. Tidak hanya remaja
perkotaan, anak-anak desa pun tak mau ketinggalan. Tidak hanya para pelajar sekolah umum, para
siswa madrasah, bahkan santri pun sudah banyak yang ikut-ikutan.
Sungguh sangat ironis, banyak remaja
muslim yang belum memahami dengan baik esensi dari Valentine Days, sehingga
mereka ikut terseret arus transformasi budaya yang sejatinya sangat
membahayakan identitas dan masa depan mereka.
Untuk itu, sebelum kita benar-benar
tenggelam dalam palung budaya yang mematikan, tidak ada salahnya jika kita
mengenal wajah menyeramkan yang bersembunyi di balik topeng Valentine Days. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apa hukum memperingati hari valentine?
Pertama, kita harus tahu bahwa menurut
sebagian pendapat, Valentine merupakan ritual agama Kristen, sehingga Valentine
merupakan ibadah bagi agama Kristen. Dengan demikian, mengikuti Valentine sama saja
mengikuti peribadatan orang Kristen.
Kedua, valentine termasuk budaya barat yang
dampak negatifnya luar biasa, bahkan melebihi dampak negatif bom atom
sekalipun. Valentine terbukti telah merusak batas-batas normatif masyarakat
timur dan dan keislaman. Valentine tidak hanya sebatas pesta untuk menyatakan
kasih sayang, tetapi selalu terkait erat dengan budaya negatif lainnya, seperti
pergaulan bebas dengan lawan jenis, mengumbar aurat, mengumbar hawa nafsu,
pesta pora, hura-hura, dan lain
sebagainya. Padahal Allah Swt. telah berfirman, “Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setas dan setan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya.” (Al-Isra’: 27)
Lalu, sebagai seorang muslim, bagaimana
kita seharusnya menyikapi Valentine Days?
Pada dasarnya, mengungkapkan rasa
cinta dan kasih sayang adalah hal yang wajar, manusiawi, dan dibenarkan agama. Islam
bahkan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan
yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak
beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya
seperti cintanya kepada diri sendiri.”
Akan tetapi, semua harus dilakukan sesuai
koridor syariat dan dalam batas-batas yang telah ditentukan agama. Cinta sejati
adalah cinta yang diungkapkan dalam bentuk ikrar saat akad, bukan dengan
sebatang coklat.
Selain itu, sebagai seorang muslim,
kita hendaknya merasa bangga dengan agama kita. Kita hendaknya senantiasa
menjaga identitas kita sebagai seorang muslim. Kita tak perlu mengadopsi budaya
luar, apalagi budaya yang berbau busuk. Karena kita adalah khairu ummah,
sebaik-baik umat.
Sebagai umat Islam, kita jangan
sampai terjebak dalam perangkap yang mereka pasang, yang tujuannya adalah untuk
menghancurkan indentitas dan karakter umat. Para remaja sebagai generasi
penerus umat harus sadar bahwa Memperingati Hari Valentine adalah budaya yang penuh dengan
simbol-simbol dosa dan kemaksiatan yang hanya akan menggiring pelakunya ke
dalam neraka. Jika hanya untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang, kita tak
perlu berkiblat kepada budaya barat yang berpotensi menghancurkan masa depan
umat. Karena sejatinya kita juga memiliki Valentine. Bahkan, jauh sebelum orang-orang Barat merayakan
Valentine Days, Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk saling mencintai
dan menyayangi. Islam telah mengajarkan bagaimana mencintai dan menyayangi dengan
cara-cara yang jauh lebih mulia dan lebih terhormat. Bukan hanya kasih sayang
yang diungkapkan dalam bentuk coklat dan hanya bertahan dalam hitungan menit,
jam, maupun hari. Karena Valentine dalam Islam adalah Valentine Every Day,
Every Time, dan Unlimited.
Jadi, Valentine??? Why not?!! Tapi valentine versi
Islam, bukan valentine ala Barat. Wallahu A’lam...
No comments:
Post a Comment