Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib |
Terjemah Matan Kitab
Fathul Qorib Kitab Shalat Bagian IV
Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Alhamdulillah, malam ini memiliki
kesempatan lagi untuk meng-update Terjemah Kitab Fathul Qorib. Melanjutkan Terjemah Matan KitabFathul Qorib Kitab Shalat Bagian III yang membahas tentang tema-tema:
1.
Shalat berjamaah
2.
Shalat musafir (shalat orang yang sedang dalam
perjalanan jauh)
3.
Shalat Jumat
4.
Shalat Idul Fitri dan Idul Adha
5.
Shalat gerhana matahari dan bulan
6.
Shalat istisqa’
7.
Shalat Khauf (Saat saat dalam kondisi ketakutan)
Kali ini kami akan menambahkan Terjemah Kitab Fathul Qorib
Kitab Shalat Bagian IV.
Tema-tema yang dibahas dalam Terjemah Kitab Fathul
Qorib Kitab Shalat Bagian IV ini adalah sebagai berikut:
1.
Hukum memakai kain sutera dan emas
2.
Kewajiban-kewajiban terhadap mayit
3.
Shalat Jenazah
4.
Menguburkan mayit
5.
Hukum menangisi mayit
لُبْسُ الْحَرِيْرِ وَالْذَّهَبِ
(Hukum
Memakai Kain Sutera dan Emas)
فَصْلٌ: وَيَحْرُمُ
عَلَى الرِّجَالِ لُبْسُ الْحَرِيْرِ، وَالتَّخَتُّمُ بِالذَّهَبِ، وَيَحِلُّ لِلنِّسَاءِ
|
Pasal: Kaum lelaki
dilarang berpakaian sutera dan bercincin emas. Dan semua itu halal bagi kaum
wanita.
|
وَقَلِيْلُ
الذَّهَبِ وَكَثِيْرُهُ فِي التَّحْرِيْمِ سَوَاءٌ
|
Sedikit atau
banyaknya emas, dalam hal diharamkannya bagi pria, adalah sama.
|
وَإِذَا كَانَ
بَعْضُ الثَّوْبِ إبْرَيْسَمًا وَبَعْضُهُ قُطْنًا أَوْ كَتَّانًا جَازَ لُبْسُهُ
مَا لَمْ يَكُنِ الْإِبْرَيْسَمُ غَالِبًا
|
Jika sebagian
pakaian terbuat dari sutera dan sebagian lagi dari kapas atau katun, maka
kaum lelaki boleh memakainya, selama bahan suteranya tidak mendominasi (lebih
banyak dari kapas).
|
مَا يَلْزَمُ فِي الْمَيِّتِ
(Kewajiban
Terhadap Mayit)
فَصْلٌ: وَيَلْزَمُ
فِي الْمَيِّتِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ
|
Pasal: Ada empat
hal yang harus dilakukan terhadap mayit
|
غُسْلُهُ،
وَتَكْفِيْنُهُ، وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ، وَدَفْنُهُ
|
Memandikannya,
mengkafaninya, menyalatkannya, dan menguburkannya
|
وَإِثْنَانِ
لَا يُغَسَّلَانِ وَلَا يُصَلَّى عَلَيْهِمَا: اَلشَّهِيْدُ فِي مَعْرَكَةِ الْمُشْرِكِيْنَ
،وَالسِّقْطُ الَّذِي لَمْ يَسْتَهِلَّ صَارِخًا
|
Ada dua jenazah
yang tidak boleh dimandikan atau disalati: Orang yang mati syahid di medan
perang melawan kaum musyrikin, dan bayi yang gugur (lahir dalam keadaan
meninggal) dan tidak sempat menjerit sama sekali.
|
وَيُغَسَّلُ
الْمَيِّتُ وِتْرًا ،وَيَكُوْنُ فِي أَوَّلِ غُسْلِهِ سِدْرٌ، وَفِي آخِرِهِ شَيْءٌ
مِنْ كَافُوْرٍ
|
Jenazah (mayat)
sebaiknya dimandikan dengan siraman yang jumlahnya ganjil, dan pada siraman
pertama airnya disunahkan dicampur dengan daun bidara, sedangkan pada siraman
terakhir dicampur dengan kapur barus sedikit.
|
وَيُكَفَّنُ
فِي ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ بِيْضٍ، لَيْسَ فِيْهَا قَمِيْصٌ وَلَا عِمَامَةٌ
|
Jenaza hendaknya
dikafani dengan tiga lapis kain putih, yang di dalamnya tidak ada pakaian
atau surban.
|
الصَّلَاةُ عَلَى الْجَنَازَةِ
(Shalat
Jenazah)
وَيُكَبِّرُ
عَلَيْهِ أَرْبَعُ تَكْبِيْرَاتٍ
|
Jenazah dishalati
dengan takbir sebanyak empat kali.
|
يَقْرَأُ
الْفَاتِحَةَ بَعْدَ الْأُوْلَى
|
Membaca surat
al-Fatihah setelah takbir pertama
|
وَيُصَلِّى
عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الثَّانِيَةِ
|
Membaca shalawat
untuk Nabi setelah takbir kedua
|
وَيَدْعُوْ
لِلْمَيِّتِ بَعْدَ الثَّالِثَةِ فَيَقُوْلُ
|
Berdoa untuk mayit
setelah takbir ketiga, dengan mengucapkan:
|
اَللَّهُمَّ
هَذَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ، خَرَجَ مِنْ رَوْحِ الدُّنْيَا وَسَعَتِهَا. وَمَحْبُوْبُهُ
وَأَحِبَّاؤُهُ فِيْهَا ،إِلَى ظُلْمَةِ الْقَبْرِ وَمَا هُوَ لَاقِيْهِ، كَانَ
يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَّا
|
Ya Allah, inilah
hamba-Mu dan anak hamba-Mu. Dia telah keluar dari keluar dari kesenangan dan
kelapangan dunia. Meninggalkan yang dicintainya dan semua kekasihnya di
dunia. Menuju gelapnya kubur dan segala sesuatu yang ditemuinya. Dia telah
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Mu. Dan bahwa Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu. Dan engkau lebih
tahu tentang dia daripada kami.
|
اَللَّهُمَّ
إِنَّهُ نَزَلَ بِكَ وَأَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهِ، وَأَصْبَحَ فَقِيْرًا إِلَى
رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، وَقَدْ جِئْنَاكَ رَاغِبِيْنَ إِلَيْكَ
شُفَعَاءَ لَهُ
|
Ya Allah,
sesungguhnya Dia menghadap kepada-Mu, sedangkan engkau adalah sebaik-baik
tempat menghadap. Dia membutuhkan rahmat-Mu dan Engkau tidak butuh
menyiksa-Nya. Sungguh kami telah menghadap kepada-Mu, sangat berharap
kepada-Mu, mengharap pertolongan untuknya.
|
اَللَّهُمَّ
إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي إِحْسَانِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ
عَنْهُ، وَلَقِّهِ بِرَحْمَتِكَ رِضَاكَ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَهُ
وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَجَافِ الْأَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ ،وَلَقِّهِ بِرَحْمَتِكَ
الْأَمْنَ مِنْ عَذَابِكَ حَتَّى تَبْعَثَهُ آمِنًا إِلَى جَنَّتِكَ بِرَحْمَتِكَ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
|
Ya Allah, jika
telah berbuat baik maka tambahkanlah pahala dalam kebaikannya. Jika dia telah
berbuat buruk maka hapuskanlah keburukannya itu, dan pertemukan dia dengan
rahmat dan ridha-Mu. Lindungilah dia dari fitnah dan azab kubur. Lapangkanlah
tempatnya di dalam kuburnya dan hindarkanlah tanah memakan kedua lambungnya.
Dengan rahmat-Mu, pertemukan dia dengan keselamatan dari siksa-Mu sampai
Engkau mengutusnya dengan aman sentosa ke surga-Mu, wahai Dzat Yang Maha
Pengasih dari segala yang pengasih.
|
وَيَقُوْلُ
فِي الرَّابِعَةِ :اَللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
|
Kemudian, setelah
takbir keempat, dia berdoa: Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari
pahalanya (pahala karena menyalati dan berkabung atas wafatnya), janganlah
engkau beri cobaan kepada kami sepeninggalnya, dan berikanlah ampunan kepada
kami dan kepadanya.
|
وَيُسَلِّمُ
بَعْدَ الرَّابِعَةِ
|
Kemudian
mengucapkan salam setelah salam keempat.
|
دَفْنُ الْمَيِّتِ
(Menguburkan
Mayit)
وَيُدْفَنُ
فِي لَحْدٍ مُسْتَقْبِلَ الْقْبْلَةِ ،وَيُسَلُّ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ بِرِفْقٍ،
وَيَقُوْلُ الَّذِي يُلْحِدُهُ: بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
|
Jenazah kemudian
dikubur di liang lahat dengan menghadap kiblat, dan dimasukkan ke dalam kubur
dari arah kepalanya dengan halus (perlahan). Kemudian orang yang
meletakkannya di liang kubur mengucapkan, “Dengan menyebut nama Allah, dan
dengan tetap mengikuti agama Rasulullah Saw.”
|
وَيُضْجَعُ
فِي الْقَبْرِ بَعْدَ أَنْ يُعَمَّقَ قَامَةً وَبَسْطَةً
|
Selanjutnya
jenazah dibaringkan di dalam kubur setelah kuburnya digali sedalam orang
berdiri dengan tangannya terulur ke atas.
|
وَيُسَطَّحُ
الْقَبْرُ، وَلَا يُبْنَى عَلَيْهِ، وَلَا يُجَصَّصُ
|
Setelah jenazah
dikubur, kuburan ditinggikan sedikit. Di atasnya tidak boleh didirikan
bangunan atau ditembok.
|
اَلْبُكَاءُ عَلَى الْمَيِّتِ
(Hukum
Menangisi Mayit)
وَلَا بَأْسَ
بِالْبُكَاءِ عَلَى الْمَيِّتِ،مِنْ غَيْرِ نَوْحٍ وَلَا شَقِّ جَيْبٍ
|
Tidak mengapa
menangisi mayit, namun tanpa meratap dan merobek saku baju.
|
وَيُعَزَّى
أَهْلُهُ إِلَى ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ دَفْنِهِ
|
Sunah hukumnya
menghibur (takziyah) keluarga yang ditinggalkan hingga tiga hari sejak hari penguburannya.
|
وَلَا يُدْفَنُ
اثْنَانِ فِي قَبْرٍ إِلَّا لِحَاجَةٍ
|
Dua jenazah tidak
boleh dikuburkan dalam satu liang kubur, kecuali dalam keadaan darurat.
|
Itulah Terjemah Matan Kitab Fathul
Qorib Bab Shalat Bagian IV, sekaligus bagian terakhir dari Bab Shalat, yang dapat kami persembahkan kali
ini. Insya Allah akan kami sambung dengan Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib
Kitab Zakat. Kami menyadari, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Oleh
karena itu, saran, pertanyaan, dan kritik Anda kami tunggu melalui komentar di
bawah postingan ini, atau melalui email.
Jika Anda ingin selalu mengikuti
update Terjemah Matan Kitab Fathul Qorib ini, Anda dapat menyukai dan mengikuti
blog ini serta meng-add google plus atau facebook kami.
Untuk membaca Terjemah Kitab
Fathul Qorib yang lain, Anda dapat membuka KATEGORI Terjemah Kitab
Fathul Qorib yang ada di bagian kiri blog ini, lalu memilih Bab yang Anda
inginkan. Terimakasih.
Jangan lupa untuk membantu
meng-share atau membagikan Terjemah Kitab Fathul Qorib ini kepada teman-teman
Anda di media sosial, agar manfaatnya dapat dirasakan orang banyak. Semoga
terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat ini bermanfaat bagi kita semua,
baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu'alaikum
ReplyDeleteJazaakumulloh khoir sharing ilmu nya... Baarakallahu fii 'ilmi
Sangat manfaat
ReplyDeleteبارَكَ اللَّهُ فِيْك
Denizli
ReplyDeleteKonya
Denizli
ısparta
Bayburt
EFGİG
Sakarya
ReplyDeleteKayseri
Van
Konya
Samsun
OOG
denizli evden eve nakliyat
ReplyDeletekars evden eve nakliyat
çorum evden eve nakliyat
kars evden eve nakliyat
malatya evden eve nakliyat
CQP6
CB0AE
ReplyDeleteYalova Lojistik
Rize Lojistik
Elazığ Evden Eve Nakliyat
Erzurum Lojistik
Kilis Lojistik
5651F
ReplyDeleteboldenone
Niğde Evden Eve Nakliyat
buy masteron
Ağrı Evden Eve Nakliyat
sustanon for sale
buy testosterone propionat
Afyon Evden Eve Nakliyat
order primobolan
Eskişehir Evden Eve Nakliyat
82286
ReplyDeletediyarbakır chat sohbet
görüntülü sohbet ücretsiz
telefonda canlı sohbet
burdur canli goruntulu sohbet siteleri
kayseri görüntülü sohbet uygulamaları ücretsiz
niğde parasız görüntülü sohbet uygulamaları
canlı sohbet ücretsiz
kadınlarla görüntülü sohbet
bayburt yabancı sohbet
fhgbfjhngtryhtjh
ReplyDeleteتسليك مجاري بالقطيف
FTJHYTJ
ReplyDeleteشركة تسليك مجاري