Hikmah Dibalik Kewajiban Puasa Di Bulan Ramadhan
Hikmah Kewajibab Berpuasa
Kita mungkin sudah sering
melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Mungkin malah sejak kecil. Tapi,
barangkali kita belum mengetahui bahwa di balik ibadah puasa Ramadhan ada
hikmah-hikmah yang luar biasa. Nah, bagi yang belum tahu atau belum pernah membaca
tentang hikmah-hikmah dibalik puasa di bulan Ramadhan, berikut ini adalah
hikmah-hikmah puasa di bulan Ramadhan:
Hikmah Pertama:
Puasa bisa mendatangkan
ketakwaan.
Allah Swt. berfirman,
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Tidak ada syariat yang
lebih bisa mendatangkan ketakwaan selain puasa. Barang siapa telah melaksanakan
amanah puasa, maka dia akan lebih amanah terhadap hal-hal yang lain.
Hikmah Kedua:
Puasa merupakan sarana
untuk bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Karena jika seseorang
telah mampu mengendalikan dirinya dari hal-al yang halal demi mendapatkan ridha
Allah dan karena takut pada siksaan Allah, maka dia akan lebih mampu
mengendalikan diri dari hal-hal yang diharamkan.
Hikmah Ketiga:
Puasa merupakan sarana
untuk mensyukuri nikmat. Karena puasa merupakan mengendalikan diri dari
makan, minum, dan bersetubuh yang pada hakikatnya merupakan nikmat yang paling
lezat. Puasa menghalangi seseorang dari nikmat-nikmat itu dalam waktu yang
telah ditentukan. Karena nikmat itu tidak bisa diketahui. Jika ia tidak ada
seseorang baru bisa merasakannya. Dengan begitu, seseorang akan melaksanakan
haknya untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat tersebut. Hal itu sesuai
dengan apa yang diisyaratkan Allah dalam firman-Nya, “..agar kamu bersyukur.”
(QS. Al-Baqarah: 52)
Hikmah Keempat:
Puasa bisa mengalahkan
tabiat dan menundukkan hawa nafsu. Karena jika nafsu dituruti, ia akan
semakin meminta lebih. Jika ia lapar, ia tidak akan mencari apa yang ia
inginkan. Oleh karena itu, nabi menyarankan kepada para remaja yang tidak mampu
menikah untuk berpuasa. Rasulullah Saw. bersabda,
“Barang siapa tidak mampu
(menikah) maka dia hendaknya berpuasa. Karena ia bisa memadamkan syahwat.”[1]
Hal itu menunjukkan bahwa
puasa adalah sarana untuk menghindarkan diri dari maksiat.
Hikmah Kelima:
Dengan berpuasa seseorang
bisa mengetahui penderitaan karena kelaparan yang dirasakan oleh para fakir miskin.
Dengan begitu, dia akan tertarik untuk membantu mereka. Karena, ketika
seseorang merasakan sakitnya rasa lapar pada waktu-waktu tertentu, ia akan
terus mengingat sakitnya rasa lapar. Dengan begitu, ia akan merasa kasihan
terhadap para fakir miskin. Karena, jika dia merasakan penderitaan batin, dia
akan segera menghilangkannya dengan cara berbuat baik kepada mereka. Dengan
begitu dia akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah.
Hikmah Keenam:
Puasa merupakan salah satu
rukun Islam yang paling utama. Karena dengan puasa seseorang mampu
melawan nafsu yang selalu memerintahkan pada kejahatan. Hanya saja, puasa
termasuk kewajiban yang paling berat bagi jiwa. Untuk itu, Allah memulai
kewajiban-kewajiban dengan yang paling ringan. Mulai dari shalat, sebagai
latihan bagi seorang mukalaf, kemudian dilanjutkan dengan kewajiban yang agak
berat yaitu puasa, dan akhirnya diakhiri dengan kewajiban yang paling berat,
yaitu puasa. Oleh karena itu, orang yang berpuasa termasuk orang-orang yang
dipuji Allah, “Laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan
yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa.” (QS. Al-Ahzâb:
35) Puasa juga dimasukkan dalam salah satu rukun Islam, “Mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan puasa pada bulan Ramadhan.”
Hikmah Ketujuh:
Dalam syariat Islam, puasa
dilaksanakan sesuai dengan hitungan bulan hijriyah. Dengan begitu, ia terkadang
ringan jika jatuh pada musim dingin, dan terkadang berat jika jatuh pada musim
panas. Dengan begitu, orang yang berpuasa akan terlatih dengan dua hal
sekaligus; bersyukur dan bersabar.
Hikmah Kedelapan:
Puasa dilaksanakan pada
siang hari karena malam hari adalah waktu untuk tepat beristirahat sedangkan
siang hari adalah waktu yang tepat untuk beraktifitas dan bekerja mencari
rezeki. Dengan demikian, puasa akan menyebabkan rasa lapar dan dahaga, memaksa
seseorang menahan makan dan minum. Untuk itu, puasa disyariatkan pada siang
hari agar bertentangan dengan kebiasaan dan mampu mewujudkan tujuan yang
diinginkan.
Hikmah Kesembilan:
Seperti yang disebutkan
dalam hadis Sayidah Aisyah, “Puasa adalah tameng api neraka.”[2] Artinya, puasa
bisa melindungi dan mencegah seseorang dari maksiat, dosa, dan nafsu syahwat.
Puasa juga bisa melindungi seseorang dari api neraka.
Hikmah Kesepuluh:
Puasa tak jauh beda dengan
seorang dokter yang memerintahkan pasiennya untuk diet, yaitu meninggalkan
makanan dan minuman. Karena puasa akan menjauhkan perut dan tubuh dari penyakit
luar, juga menjauhkan jiwa dari penyakit maksiat dan dosa-dosa.
No comments:
Post a Comment