Kisah Tabungan Sayyidina Utsman di Bank Arab Saudi |
Tahukah, Anda? Bahwa Khalifah kedua, Sayyidina Utsman Bin
Affan ternyata memiliki rekening tabungan di Bank Arab Saudi hingga sekarang? Tahukah
Anda, bahwa hingga detik ini, masih ada tagihan rekening listrik atas nama
beliau?
Anda mungkin tidak percaya. Demikian juga saya. Tapi ini
adalah realita yang tidak diketahui kebanyakan orang. Lalu bagaimana ceritanya?
Mari kita simak kisahnya!
Ketika kaum muslimin hijrah dari Makkah ke Madinah bersama
Rasulullah, mereka belum terbiasa dengan air minum yang ada di Madinah, sebab
selama ini di Makkah mereka terbiasa minum air Zamzam. Mereka pun mengadukan
hal itu kepada Rasulullah. Mereka juga mengatakan bahwa di Madinah sebenarnya
ada sumur yang rasa airnya mirip dengan rasa air Zamzam. Tapi sayang, sumur ini milik seorang Yahudi yang sangat
pelit. Dia tidak mau memberikan air sumurnya kepada siapa pun, kecuali dengan
membelinya. Bahkan, untuk satu genggam saja, orang harus membayarnya!
Akhirnya Rasulullah mengirimkan utusan untuk menemui Yahudi
itu, dengan harapan dia bersedia menjual sumurnya dengan imbalan mata air di
surga kelak. Namun Yahudi itu menolak mentah-mentah tawaran Rasulullah dan
mengatakan bahwa yang dia butuhkan hanya uang, bukan yang lainnya!
Sayyidina Utsman yang mendengar cerita itu langsung menemui
Yahudi itu untuk membeli sumur miliknya. Setelah negoisasi yang panjang, dan
berkat kecerdikan Sayyidina Utsman, Yahudi itu akhirnya sepakat untuk menjual
setengah sumurnya. Teknisnya, satu hari adalah hak Yahudi itu, kemudian satu hari
berikutnya untuk Sayyidina Utsman. Yahudi itu berfikiran bahwa dengan cara itu
dia akan mendapat keuntungan ganda. Selain mendapatkan uang dari hasil
penjualan setengah sumur dari Sayyidina Utsman, dia juga akan mendapat uang
dari penjualan air sumur setiap dua hari sekali.
Diluar dugaan, Sayyidina Utsman ternyata tidak menjual air
sumur itu, tapi memberikannya secara cuma-cuma kepada kaum muslimin. Akhirnya kaum
muslimin hanya datang ke sumur pada hari yang menjadi hak Sayyidina Utsman, dan
tak pernah datang pada hari yang menjadi hak si Yahudi. Karena merasa rugi,
sang Yahudi kemudian menawarkan sumur itu kepada Sayyidina Utsman untuk dibeli.
Sayyidina Utsman akhirnya sepakat untuk membeli sumur itu seharga 20 ribu
Dirham, lalu mewakafkannya kepada Allah untuk dimanfaatkan kaum muslimin.
Beberapa waktu kemudian, seorang sahabat menemui Sayyidina
Utsman untuk membeli sumur itu dengan harga dua kali lipat. Namun Sayyidina
Utsman menolaknya. Bahkan, saat sahabat itu menawarnya dengan harga sembilan
kali lipat, Sayyidina tetap menolaknya.
Sahabat itu merasa heran dan bertanya, “Siapa yang bakal membeli
sumurmu itu dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang aku berikan??”
“Allah yang akan membalas kebaikan dengan sepuluh kali lipat!”
jawab Sayyidina Utsman.
****
Kebun Kurma Sayyidina Utsman bin Affan |
Beberapa waktu kemudian, di sekitar sumur itu tumbuh pohon
korma, yang lama kelamaan semakin bertambah. Pada masa pemerintahan Daulah
Utsmaniah, pemerintah kerajaan merawatnya sehingga pohon-pohon kurma itu
berkembang menjadi sebuah perkebunan. Pada masa pemerintahan kerajaan Arab
Saudi, pemerintah Arab Saudi juga merawat dan memperhatikan perkebunan ini
dengan lebih intensif sehingga bekembang menjadi perkebunan yang lebih besar
dan jumlah pohonnya mencapai 1500 lebih. Pemerintah Arab Saudi, melalui
kementerian pertanian kemudian mengelola kebun ini secara profesional. Hasil keuntungan
dari kebun ini, setengahnya dibagikan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim,
sedangkan setengahnya lagi di simpan di bank atas nama Sayyidina Utsman, dan
dikelola oleh kementerian bidang perwakafan.
***
Proyek Pembangunan Hotel Wakaf Sayyidina Utsman |
Tahun demi tahun berlalu, akhirnya jumlah uang yang ada di
rekening itu mencapai jumlah yang cukup untuk membeli sebidang tanah di samping
masjid Nabawi. Beberapa waktu kemudian, dari rekening itu juga, dibangun sebuah
hotel yang cukup besar dan disewakan kepada salah satu manajemen hotel berbintang
lima. Diperkirakan, penghasilan dari sewa hotel ini setiap tahunnya adalah 50
juta real Saudi. Setengahnya diberikan kepada anak yatim dan fakir miskin,
sedangkan setengahnya lagi untuk disimpan di rekening atas nama Sayyidina
Utsman!!!
No comments:
Post a Comment